STRUKTUR & FUNGSI KULIT
Kulit merupakan suatu shell yang fleksibel, mudah melentur, protektif, mengatur diri sendiri yang melindungi sistem hidup kita. Shell mengandung sistem sirkulasi dan sistem evaporasi untuk menstabilkan temperatur dan tekanan badan, sistem melemas sendiri dan merupakan alat untuk mendeteksi stimuli dari luar. Tersusun oleh banyak macam jaringan, termasuk pembuluh darah, kelenjar lemak, kelenjar keringat, organ pembuluh perasa dan urat syaraf, jaringan pengikat, otot polos dan lemak. Kulit terdiri dari 3 lapisan penyusun, yaitu : Epidermis (Kulit Ari); Dermis (Kulit Jangat) dan Hipodermis (Lapisan subkutan berlemak), (Anief, 1997).
Epidermis (Kulit Ari)
FUNGSI KULIT
Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis merupakan lapisan kulit luar, sebagai sawar dasar dari kulit terhadap elektrolit, nutrisi dari badan, sawar terhadap penetrasi air dan substansi asing dari luar badan juga menghambat kehilangan air dari badan, hingga semua jaringan yang lain menjaga keseimbangan dinamis dengan lingkungan dalam. Fungsi epidermis adalah sebagai sawar pelindung terhadap bakteri, iritasi kimia, alergi dan lain-lain (Anief, 1997).
Epidermis terbagi menjadi 5 lapisan, yaitu :
Dermis (Kulit Jangat)
- Stratum corneum (lapisan tanduk), merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
- Stratum lucidum (lapisan bening), disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
- Stratun granulosum (lapisan seperti butir), tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut.
- Stratum spinosum (lapisan sel duri), disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein.
- Stratum germinativum (lapisan sel basal), merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Pengaruh lapisan sel basal cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit.
(Anonim, 2011)
Dermis atau kornium tebalnya 3-5mm, merupakan anyaman serabut kolagen dan elstin yang bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit.Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, gelembung rambut, kelenjar lemak (sebasea), kelenjar keringat, otot dan serabut syaraf serta korpus pacini. Daerah atas dari dermis terdapat papillae membentuk lapisan papil yang berhubungan ke dalam epidermis. Lapisan mengandung akhir syaraf yang dipengaruhi oleh perubahan suhu dan aplikasi anestetika lokal dan iritasi (Anief, 1997).
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
Hipodermis (Lapisan subkutan berlemak)
- Kelenjar keringat, terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat (Annonim, 2011). Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu : ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler (Annonim, 2011). Apokrine yaitu kelenjar keringat yang mengeluarkannya melalui sistem simpatis suatu cairan seperti susu melalui kandung rambut pada kulit (Anief, 1997).
- Kelenjar palit, terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut ( folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut (Anonim, 2011).
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe serta saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat (Anonim, 2011).
FUNGSI KULIT
- Fungsi mekanik : yaitu mencegah geraknya dan membatasi jaringan si bawahnya, tergantung pada dermis dan epidermis. Kulit bersifat elastis dapat merengang dan bersifat reversibel. Serabut kolagen tetap dan tidak berperan dalam menjaga tekanan.
- Fungsi pelindung :
- Sawar mikrobiologi : stratum corneum merupakan pertahanan terhadap mikroorganisme dan fungsi pelindung. Sekresi sebasea dan enkrin meninggalkan asam mantel pada permukaan kulit dengan pH 4,5-5,6 dan merupakan sawar terhadap bakteri. Kelenjar kulit juga mensekresi asam lemak seperti; asam propionat, butirat, kaporat yang bersifat bakteriostatik dan fungisid.
- Bekerja dalam 2 arah, yaitu; kehilangan air badan, elektrolit dan zat badan serta sawar terhadap masuknya zat molekul kimia yang merugikan badan
- Sawar radiasi : kulit mencegah atau mengurangi kerusakan lebih besar terutama dengan pigmentasi.
- Sawar panas dan penghantar suhu : kulit merupakan organ yang menjaga panas badan tetap pada sistem isoterm pada 37derajat celcius. Bila suhu badan naik turun kulit akan memucat, karena sirkulasi darah ke perifer tertutup untuk mengurangi kehilangan panas badan. Untuk melepas panas badan pembuluh darah melebar (dilatasi) untuk mengeluarkan difusi panas mencapai maksimum dan kulit jadi kemerahan.
- Sawar listrik : konduksi listrik melalui kulit tergantung pada perpindahan ion endogen melalui stratum corneum. Dalam kulit kering kekebalan terhadap arus searah dan tahanan terhadap arus bolak-balik adalah lebih tinggi dibanding dengan jaringan badan lainnya. Jika tahanannya turun maka permeabilitas kulit terhadap zat kimia naik, sebaliknya bila tahanannya tinggi akan terjadi kebakaran listrik dan dapat kritis.
(Anief, 1997)
starfish7-koga.blogspot.com
Powered by Firman Koga
Related Post:
0 Responses to Kulit Manusia