Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) atau Paket Statistik Untuk Ilmu Sosial adalah software untuk pengolahan data secara statistik, dalam penelitian digunakan untuk pengolahan data dan pengujian hipotesis , berbagai uji dan analisis; contohnya uji t, uji F, analisis parametrik (one way anova, two way anova), analisis non parametrik (kruskal walis, mann witney), analisis regresi, analisis korelasi (jarak, korelasi, parsial), dan analisis multivariat, analisis bivariat.
Versi pertama SPSS dirilis dan diciptakan tahun 1968 oleh Norman H. Nie (seorang lulusan Fakultas Ilmu Politik dari Stanford University) dan C. Hadlai Hull, saat ini menjadi Profesor Peneliti Fakultas Ilmu Politik di Stanford dan Profesor Emeritus Ilmu Politik di University of Chicago. Pada tanggal 28 Juli 2009 SPSS telah resmi diakuisisi oleh IBM. Pada pembahasan ini yang saya gunakan adalah software aplikasi SPSS versi 16.0 sesuai dengan sistem atau kompatibel terhadap Windows, Mac OS 10.5 atau sebelumnya, dan Linux, software aplikasi dapat anda download disini.
SPSS Dalam Farmasi
Statistika ada dua tahapan yakni statistika deskriptif dan statistika inferensi. Statistika deskriptif merupakan analisis yang paling dasar dalam menggambarkan keadaan data secara umum dengan cara analisis frekuensi yang meliputi mean, media, modus, deviasi, standar, varian, minimum, dan maksimum, sedangkan statistika inferensi dilakukan pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan berdasarkan sampel yang diteliti. Prinsip dasar dalam pengambilan keputusan atas nilai p-value atau nilai α terkecil yang masih menolak H0. Nilai p-value ini dikenal dengan istilah signifikan disingkat dengan sig.H0, nilai tersebut akan ditolak jika nilai sig < α dan diterima jika nilai sig > α.
Dalam farmasi lebih diaplikasikan sebagai statistika inferensi untuk pengujian hipotesis dan penarikan kesimpula dari suatu penelitian. Tahapan sederhananya adalah menentukan nilai normalitas dan homogenitas data dari suatu penelitian, apabila dari kedua uji tersebut nilai sig > α maka H0 diterima atau sebaliknya yang didasarkan atas taraf kepercayaan tertentu. Penentuan nilai normalitas dan homogenitas sebagai acuan langkah berikutnya, secara parametrik atau secara non-parametrik. Uji secara parametrik apabila nilai sig > α atau H0 diterima yang dilihat dari tahapan penentuan nilai normalitas dan homogenitas, dan apabila salah satu nilai ditolak maka tahapan uji selanjutnya secara non-parametrik seperti yang telah dipraktikumkan dalam mata kuliah Praktikum IT Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Related Post:
0 Responses to SPSS Dalam Farmasi - Pengertian