Washington - Meski teleskop antariksa Kepler baru saja menemukan Kepler-10b, planet terkecil di luar tata surya, para ilmuwan di badan antariksa Amerika (NASA) dapat memastikan bahwa komposisi planet itu tersusun dari lapisan batuan keras sama seperti bumi.
Mereka bisa mengetahui material penyusun Kepler-10b karena sudah terlebih dulu mengetahui bintang yang menjadi inang planet itu. Begitu mengetahui sinyal planet tersebut pada 2009, mereka langsung melatih Kepler Space Telescope untuk memantau bintang yang dikelilingi Kepler-10b, sekitar 560 tahun cahaya dari bumi.
Ilmuwan NASA, Natalie Batalha, melakukan pengukuran mendetail tentang osilasi kecemerlangan bintang tersebut, dan menggunakan informasi itu untuk mengusut bagian dalamnya, seperti ahli geologi menggunakan gempa bumi untuk mempelajari isi perut planet ini. Metode ini, yang disebut asteroseismologi, memungkinkan ilmuwan mempelajari banyak hal tentang struktur bintang, termasuk ukurannya. Begitu informasi itu ada di tangan, para ilmuwan dapat memakainya untuk menghitung besar dan kerapatan Kepler-10b.
Kini tim Batalha mengetahui ukuran bintang induk Kepler-10b sekitar 2-6 persen. Teleskop Kepler menemukan planet itu ketika mengelilingi bintangnya, dan merekam kilauan yang terjadi. Magnitude kecemerlangan yang timbul tenggelam itu turun sekitar 0,015 persen, dan memberi tahu para ilmuwan berapa besar planet itu dibandingkan dengan bintang induknya.
Dari data itu mreka mengetahui densitas Kepler-10b sekitar 8,8 gram per sentimeter kubik, yang menempatkan planet baru itu dalam kategori planet batu, sama seperti bumi. "Kepler-10b adalah exoplanet terkecil yang pernah ditemukan hingga saat ini, dan planet batu pertama yang mengorbit bintang di luar tata surya kita," kata Batalha.
Meski mirip bumi, kemungkinan besar tak ada kehidupan di planet itu karena temperaturnya terlalu panas. Salah satu sisi planet itu mencapai 2.700 derajat Fahrenheit atau hampir 1.500 derajat Celsius. Planet itu sangat panas karena letaknya 20 kali lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Merkurius ke matahari.
Planet itu diberi nama Kepler-10b, diambil dari nama teleskop yang menemukannya. NASA , mengatakan besar planet itu 1,4 kali ukuran bumi dan mempunyai massa 4,5 kali massa planet kita. Sebelumnya, para astronom telah menemukan planet lain di luar tata surya yang mempunyai massa mirip bumi, tapi tak ada yang sekecil ini.
Mereka bisa mengetahui material penyusun Kepler-10b karena sudah terlebih dulu mengetahui bintang yang menjadi inang planet itu. Begitu mengetahui sinyal planet tersebut pada 2009, mereka langsung melatih Kepler Space Telescope untuk memantau bintang yang dikelilingi Kepler-10b, sekitar 560 tahun cahaya dari bumi.
Ilmuwan NASA, Natalie Batalha, melakukan pengukuran mendetail tentang osilasi kecemerlangan bintang tersebut, dan menggunakan informasi itu untuk mengusut bagian dalamnya, seperti ahli geologi menggunakan gempa bumi untuk mempelajari isi perut planet ini. Metode ini, yang disebut asteroseismologi, memungkinkan ilmuwan mempelajari banyak hal tentang struktur bintang, termasuk ukurannya. Begitu informasi itu ada di tangan, para ilmuwan dapat memakainya untuk menghitung besar dan kerapatan Kepler-10b.
Kini tim Batalha mengetahui ukuran bintang induk Kepler-10b sekitar 2-6 persen. Teleskop Kepler menemukan planet itu ketika mengelilingi bintangnya, dan merekam kilauan yang terjadi. Magnitude kecemerlangan yang timbul tenggelam itu turun sekitar 0,015 persen, dan memberi tahu para ilmuwan berapa besar planet itu dibandingkan dengan bintang induknya.
Dari data itu mreka mengetahui densitas Kepler-10b sekitar 8,8 gram per sentimeter kubik, yang menempatkan planet baru itu dalam kategori planet batu, sama seperti bumi. "Kepler-10b adalah exoplanet terkecil yang pernah ditemukan hingga saat ini, dan planet batu pertama yang mengorbit bintang di luar tata surya kita," kata Batalha.
Meski mirip bumi, kemungkinan besar tak ada kehidupan di planet itu karena temperaturnya terlalu panas. Salah satu sisi planet itu mencapai 2.700 derajat Fahrenheit atau hampir 1.500 derajat Celsius. Planet itu sangat panas karena letaknya 20 kali lebih dekat dengan bintangnya dibandingkan jarak Merkurius ke matahari.
Planet itu diberi nama Kepler-10b, diambil dari nama teleskop yang menemukannya. NASA , mengatakan besar planet itu 1,4 kali ukuran bumi dan mempunyai massa 4,5 kali massa planet kita. Sebelumnya, para astronom telah menemukan planet lain di luar tata surya yang mempunyai massa mirip bumi, tapi tak ada yang sekecil ini.
starfish7-koga.blogspot.com
Dikutip dari Tempointeratif.Com
Related Post:
0 Responses to Kepler-10b Planet Batu