Kisah Band Grindcore Noxa Kibarkan Merah-Putih di Eropa
TEMPO Interatif, Jakarta - Pada 2010, nama Indonesia harum di salah satu festival musik 'bawah tanah' di Eropa. Band beraliran grindcore asal Indonesia, Noxa, mengibarkan Merah-Putih di Obscene Extreme Festival 2010. Lewat musik dan syair-syairnya, Noxa menghipnotis para pemuja musik cadas pada festival musik grindcore terbesar di dunia tersebut. Bahkan, CD kompilasi Obscene Extreme Festival 2010 bertajuk Silence Sucks! didedikasikan untuk penggebuk drum pertama Noxa, almarhum Robin Hutagaol.
Setelah Robin wafat, Noxa kini digawangi Tonny pada vokal, Nyoman pada bass, Ade pada gitar, dan Alvin pada drum. Aksi Noxa mengusung Merah Putih di dunia musik cadas internasional bukan pertama kali. Pada akhir Juni 2008, Noxa menggila di Tuska Metal Fest 2008 yang digelar di Helsinki, Finlandia. Konser tersebut merupakan salah satu konser musik beraliran metal terbesar di kawasan Skandinavia. Meski ditinggal Robin, Noxa tetap unjuk gigi. Gitaris Noxa Ade Hirmenio Adnis menceritakan perjalanan mereka 'merampok' hati para pemuja musik grindcore di Republik Cek pada Juli lalu.
Setelah Robin wafat, Noxa kini digawangi Tonny pada vokal, Nyoman pada bass, Ade pada gitar, dan Alvin pada drum. Aksi Noxa mengusung Merah Putih di dunia musik cadas internasional bukan pertama kali. Pada akhir Juni 2008, Noxa menggila di Tuska Metal Fest 2008 yang digelar di Helsinki, Finlandia. Konser tersebut merupakan salah satu konser musik beraliran metal terbesar di kawasan Skandinavia. Meski ditinggal Robin, Noxa tetap unjuk gigi. Gitaris Noxa Ade Hirmenio Adnis menceritakan perjalanan mereka 'merampok' hati para pemuja musik grindcore di Republik Cek pada Juli lalu.
starfish7-koga.blogspot.com
Sumber : TEMPO Interatif
Related Post:
0 Responses to Band Grindcore Noxa Kibarkan Merah-Putih di Eropa